Sabtu, 14 November 2015

ANDA MASIH DEKAT FAUZI ? PECAT...!!!



image:beritalima.com


Sahabat-sahabat pembaca yang budiman. Berhubung tingginya animo pembaca terhadap tulisan-tulisan yang “berbau” Fauzi Bahar, maka kali ini kembali saya tulis mengenai Fauzi ini. Tapi patut diingat, ini masih blog saya ya, bukan blognya Fauzi. Saya bercerita atau menulis mengenai Fauzi Bahar hanya karena saya pernah jadi ajudannya, walaupun kagak legend. Ntar kalo saya jadi ajudannya Menteri Pertahanan, saya ceritain deh yang saya tahu mengenai Jenderal (Purn) Ryamizard Ryacudu.
Oke sesuai dengan judul di atas. Belum pernah terjadi sebelumnya di Kota Padang “pembantaian” besar-besaran terhadap ratusan PNS, atau sekarang kita menyebutnya ASN (hampir salah tulis jadi ANS). Fauzi Bahar yang pada periode pertamanya berpasangan dengan Yusman Kasim, pecah kongsi menjelang memasuki pemilihan Walikota untuk kedua kalinya. Bapak Yusman Kasim maju mencalonkan diri sebagai Walikota pun demikian halnya dengan Fauzi Bahar. Pasangan ini pun berpisah. Namanya lima tahun memerintah Kota Padang bersama tentu sudah tercipta sebuah hubungan bathin yang baik antara pimpinan dan anak buah. Fauzi Bahar punya anak buah yang secara kedinasan ataupun pribadi dekat dengannya, sama halnya dengan Yusman Kasim.
Singkat kabar, pemilihan Walikota pun dimenangkan oleh pasangan Fauzi Bahar-Mahyeldi. Fauzi kembali menjabat Walikota untuk kedua kalinya. Otomatis, secara sadar atau tidak sadar, ada kekhawatiran dari “orang-orangnya” Yusman Kasim, apakah mereka akan tetap dipakai atau malah disingkirkan. Banyak pengamat atau awam memperikirakan bahwa anak buahnya Yusman Kasim akan dibabat habis-habisan ! Namun faktanya ? Bertolak belakang ! Kalaulah dugaan dan prediksi itu dimasukan ke rumah judi, maka bandar judi akan mendadak kaya, karena yang terjadi di luar prediksi banyak orang.
Sebagai pasangan yang memenangkan Pilkada, Fauzi memerintahkan anak buahnya untuk memanggil semua staf yang selama ini bekerja untuk Yusman Kasim. Pertemuan itu terasa canggung pada awalnya, namun berakhir dengan banyak tawa. Fauzi memutukan untuk memberi penghargaan kepada staf Yusman Kasim yang telah bekerja dengan baik selama mendampingi Yusman Kasim sebagai Wakil Walikota. Bentuk penghargaannya pun beragam, ada yang dipromosikan satu tingkat, ada yang mendapatkan tugas belajar bahkan ada yang dibantu pengurusan pindahnya ke kota seberang agar dapat kembali berkumpul dengan anak istrinya.
Salah satu “orangnya” Fauzi bertanya kepada Walikota terpilih ini, “kenapa Bapak melakukan ini ?”. Fauzi hanya menjawab sederhana, “kelak kalau kamu sudah sebesar saya, baru kamu mengerti”. Jauh di kemudian hari, orang yang dulu bertanya itu mendapatkan jawabannya. Pemerintahan tidak bisa dibangun berdasarkan dendam. Pemerintahan itu harus melihat semua apsek terbaik yang dimilliki oleh seorang manusia. Lebih lanjut, jika pemerintahan dibangun berdasarkan dendam, maka yang terjadi adalah pembantaian karir PNS yang akan berlangsung setiap lima atau sepuluh tahun. Jika Kota Padang melakukan itu, maka pembangunan bisa jadi adalah hal terakhir yang bisa dilakukan oleh pemerintah, kenapa ? Karena pemerintah sendiri lebih cenderung saling sikut dulu di dalamnya.
Mata rantai damai yang dijaga oleh Fauzi itu baru saja putus dengan terpilihnya Walikota kemarin ini. Bisa dibayangkan ke depannya akan seperti apa. Bisa terjadi seperti Perang Besar Mafia yang terjadi satu kali dalam empat tahun.
Ada pameo yang mengatakan, “selama masih berhubungan dengan Fauzi, selama itu pula akan non job”  terlepas ini benar atau tidak, kondisi seperti itu tentu tidak baik. Objektifitas Walikota sebagai pengguna dari pejabat-pejabat yang akan dilantik tentu sedikit banyaknya akan terganggu karena masukan-masukan yang sebenarnya belum tentu benar dan belum tentu sepaham dengan apa yang dipikirkan oleh Walikota itu sendiri. Akibatnya Walikota justru tersandera kepentingan bawahannya sendiri.
Semoga kelak Walikota Padang akan memiliki pejabat-pejabat yang memang satu visi dan pemikiran dengannya, yang memang memilliki visi membangun Kota Padang, bukan pejabat yang malah sibuk tunjuk sana-sini, itu orang Fauzi ! itu orang kita ! Itu orang-orangan sawah ! Hehehe... Wassalam...

3 komentar:

  1. Tommy ... apa kabar ... lamo ndak basuo...
    Dinas dimana skrg ....
    Man Jadda Wa Jada .... tom
    Dan semua akan indah pada waktunya ..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Siap Da... Amin ya rabbal alamin... Alhamdulillah sehat Da... sedang proses pindah ke Jakarta Da... sabar Da... semoga Uda kembali bisa berkarir dengan baik di masa yang akan datang. Salam hormat untuk semua senior di Padang Da...

      Hapus
  2. Tommy ... apa kabar ... lamo ndak basuo...
    Dinas dimana skrg ....
    Man Jadda Wa Jada .... tom
    Dan semua akan indah pada waktunya ..

    BalasHapus