image:beritalima.com |
Sahabat-sahabat
pembaca yang budiman. Berhubung tingginya animo pembaca terhadap
tulisan-tulisan yang “berbau” Fauzi Bahar, maka kali ini kembali saya tulis
mengenai Fauzi ini. Tapi patut diingat, ini masih blog saya ya, bukan blognya
Fauzi. Saya bercerita atau menulis mengenai Fauzi Bahar hanya karena saya
pernah jadi ajudannya, walaupun kagak
legend. Ntar kalo saya jadi ajudannya Menteri Pertahanan, saya ceritain deh
yang saya tahu mengenai Jenderal (Purn) Ryamizard Ryacudu.
Oke
sesuai dengan judul di atas. Belum pernah terjadi sebelumnya di Kota Padang “pembantaian”
besar-besaran terhadap ratusan PNS, atau sekarang kita menyebutnya ASN (hampir
salah tulis jadi ANS). Fauzi Bahar yang pada periode pertamanya berpasangan
dengan Yusman Kasim, pecah kongsi menjelang memasuki pemilihan Walikota untuk
kedua kalinya. Bapak Yusman Kasim maju mencalonkan diri sebagai Walikota pun
demikian halnya dengan Fauzi Bahar. Pasangan ini pun berpisah. Namanya lima
tahun memerintah Kota Padang bersama tentu sudah tercipta sebuah hubungan
bathin yang baik antara pimpinan dan anak buah. Fauzi Bahar punya anak buah
yang secara kedinasan ataupun pribadi dekat dengannya, sama halnya dengan
Yusman Kasim.
Singkat
kabar, pemilihan Walikota pun dimenangkan oleh pasangan Fauzi Bahar-Mahyeldi.
Fauzi kembali menjabat Walikota untuk kedua kalinya. Otomatis, secara sadar
atau tidak sadar, ada kekhawatiran dari “orang-orangnya” Yusman Kasim, apakah
mereka akan tetap dipakai atau malah disingkirkan. Banyak pengamat atau awam
memperikirakan bahwa anak buahnya Yusman Kasim akan dibabat habis-habisan !
Namun faktanya ? Bertolak belakang ! Kalaulah dugaan dan prediksi itu dimasukan
ke rumah judi, maka bandar judi akan mendadak kaya, karena yang terjadi di luar
prediksi banyak orang.
Sebagai
pasangan yang memenangkan Pilkada, Fauzi memerintahkan anak buahnya untuk
memanggil semua staf yang selama ini bekerja untuk Yusman Kasim. Pertemuan itu
terasa canggung pada awalnya, namun berakhir dengan banyak tawa. Fauzi
memutukan untuk memberi penghargaan kepada staf Yusman Kasim yang telah bekerja
dengan baik selama mendampingi Yusman Kasim sebagai Wakil Walikota. Bentuk penghargaannya
pun beragam, ada yang dipromosikan satu tingkat, ada yang mendapatkan tugas
belajar bahkan ada yang dibantu pengurusan pindahnya ke kota seberang agar
dapat kembali berkumpul dengan anak istrinya.
Salah
satu “orangnya” Fauzi bertanya kepada Walikota terpilih ini, “kenapa Bapak
melakukan ini ?”. Fauzi hanya menjawab sederhana, “kelak kalau kamu sudah
sebesar saya, baru kamu mengerti”. Jauh di kemudian hari, orang yang dulu
bertanya itu mendapatkan jawabannya. Pemerintahan tidak bisa dibangun
berdasarkan dendam. Pemerintahan itu harus melihat semua apsek terbaik yang
dimilliki oleh seorang manusia. Lebih lanjut, jika pemerintahan dibangun
berdasarkan dendam, maka yang terjadi adalah pembantaian karir PNS yang akan
berlangsung setiap lima atau sepuluh tahun. Jika Kota Padang melakukan itu,
maka pembangunan bisa jadi adalah hal terakhir yang bisa dilakukan oleh
pemerintah, kenapa ? Karena pemerintah sendiri lebih cenderung saling sikut
dulu di dalamnya.
Mata
rantai damai yang dijaga oleh Fauzi itu baru saja putus dengan terpilihnya
Walikota kemarin ini. Bisa dibayangkan ke depannya akan seperti apa. Bisa terjadi
seperti Perang Besar Mafia yang terjadi satu kali dalam empat tahun.
Ada
pameo yang mengatakan, “selama masih
berhubungan dengan Fauzi, selama itu pula akan non job” terlepas ini benar atau tidak, kondisi
seperti itu tentu tidak baik. Objektifitas Walikota sebagai pengguna dari
pejabat-pejabat yang akan dilantik tentu sedikit banyaknya akan terganggu
karena masukan-masukan yang sebenarnya belum tentu benar dan belum tentu
sepaham dengan apa yang dipikirkan oleh Walikota itu sendiri. Akibatnya Walikota
justru tersandera kepentingan bawahannya sendiri.
Semoga
kelak Walikota Padang akan memiliki pejabat-pejabat yang memang satu visi dan
pemikiran dengannya, yang memang memilliki visi membangun Kota Padang, bukan
pejabat yang malah sibuk tunjuk sana-sini, itu orang Fauzi ! itu orang kita !
Itu orang-orangan sawah ! Hehehe... Wassalam...
Tommy ... apa kabar ... lamo ndak basuo...
BalasHapusDinas dimana skrg ....
Man Jadda Wa Jada .... tom
Dan semua akan indah pada waktunya ..
Siap Da... Amin ya rabbal alamin... Alhamdulillah sehat Da... sedang proses pindah ke Jakarta Da... sabar Da... semoga Uda kembali bisa berkarir dengan baik di masa yang akan datang. Salam hormat untuk semua senior di Padang Da...
HapusTommy ... apa kabar ... lamo ndak basuo...
BalasHapusDinas dimana skrg ....
Man Jadda Wa Jada .... tom
Dan semua akan indah pada waktunya ..