Kamis, 12 November 2015

Reydonnyzar Moenek (Sejumput Cerita di Sumatera Barat)




Beberapa hari tidak berjumpa !  Jumpa kembali, dan kali ini kita akan ulas nama di atas yang saat ini menjabat sebagai Penjabat Gubernur Sumatera Barat dalam rangka mengisi kekosongan tampuk Pemerintahan Propinsi Sumatera Barat yang kosong setelah habisnya masa jabatan Irwan Prayitno. Sebelum menjabat sebagai Pj Gubernur Sumbar, beliau ini adalah salah satu Direktur Jenderal di Kementerian Dalam Negeri, tepatnya Direktur Jenderal Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri.
Tidak banyak hal fantastis yang mungkin bisa kita temukan dari nama ini di tingkat nasional, setidaknya itu bagi orang awam. Namun bagi kami yang punya latar belakang atau pekerjaan sebagai birokrat, kami tahu persis kapasitas dan kualitas seorang Direktur Jenderal di Kementerian, yang jelas orang ini bukan orang sembarangan atau orang kemarin sore. Butuh perjalanan yang sangat panjang untuk bisa menduduki jabatan Direktur Jenderal sebuah kementerian, dan jelas beliau ini sudah melewati perjalanan tersebut.
Sebulan setelah Pj Gubernur ini menjabat saya mendengar langsung sebuah celetukan yang mendatangkan sebuah senyum simpul di wajah saya. “Nan kini ko lai taraso ba-Gubernur awak”.  Bukannya apa-apa, tapi pertanyaan ini otomatis menimbulkan pertanyaan iseng saja di hati saya, “lho memang selama ini ndak ada Gubernur ?”. Ternyata celetukan salah satu ASN di kantor Gubernur ini terucap ketika adanya semacam acara sosialisasi dan arahan teknis mengenai dana desa dari Gubernur Sumatera Barat kepada seluruh kepala desa dan wali nagari di Sumatera Barat. Cerita yang saya dengar, Bapak Gubernur ini turun dari meja narasumber, sambil memegang mic dan menjelaskan teknis mengenai penggunaan dana desa kepada seluruh kepala desa dan wali nagari yang hadir.
Tindakan dan bahasa tubuh serta penjelasan dari Bapak Pj Gubernur ini ternyata membuat beberapa ASN yang hadir dan bertindak sebagai panitia pada saat acara itu terkesima. Pemahaman yang mendetail dan jelas dari Pj Gubernur ini sebenarnya tergolong wajar, bagaimana tidak, jabatan karir beliau yang sebagai Direktur Jenderal Keuangan Daerah tentu jelas memahami berbagai seluk pemerintahan apalagi terkait keuangan. Namun lebih dari pada itu, ternyata Pj Gubernur ini memang berkantor di Kantor Gubernur dan tentu setiap saat bisa bertemu dengan ASN-ASN yang mendukung kinerjanya.  
Kehadiran pimpinan di tengah-tengah pasukan memang tidak menjamin memenangkan pertempuran, namun kehadiran pimpinan jelas memberikan sebuah dukungan moril kepada pasukan yang tengah bekerja.
Jadi... selamat untuk Bapak Reydonnyzar Moenek, walaupun Bapak “hanya” Penjabat Gubernur, tapi setidaknya bagi sebagian besar ASN yang saat ini bekerja di bawah Bapak sudah mengatakan bahwa Bapak lah sang Gubernur tanpa embel-embel “Pj” di depannya. Walaupun hanya sebentar, tapi sudah ada sejumput cerita dan kenangan baik yang Bapak tinggalkan di Sumatera Barat.
Oh ya, karena kebetulan beliau ini adalah senior saya, Salam Hormat Senior...!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar