Beberapa hari tidak berjumpa ! Jumpa kembali, dan kali ini kita akan ulas nama di atas yang saat ini menjabat sebagai Penjabat Gubernur Sumatera
Barat dalam rangka mengisi kekosongan tampuk Pemerintahan Propinsi Sumatera
Barat yang kosong setelah habisnya masa jabatan Irwan Prayitno. Sebelum menjabat
sebagai Pj Gubernur Sumbar, beliau ini adalah salah satu Direktur Jenderal di
Kementerian Dalam Negeri, tepatnya Direktur Jenderal Keuangan Daerah
Kementerian Dalam Negeri.
Tidak
banyak hal fantastis yang mungkin bisa kita temukan dari nama ini di tingkat
nasional, setidaknya itu bagi orang awam. Namun bagi kami yang punya latar
belakang atau pekerjaan sebagai birokrat, kami tahu persis kapasitas dan
kualitas seorang Direktur Jenderal di Kementerian, yang jelas orang ini bukan
orang sembarangan atau orang kemarin sore. Butuh perjalanan yang sangat panjang
untuk bisa menduduki jabatan Direktur Jenderal sebuah kementerian, dan jelas beliau
ini sudah melewati perjalanan tersebut.
Sebulan
setelah Pj Gubernur ini menjabat saya mendengar langsung sebuah celetukan yang
mendatangkan sebuah senyum simpul di wajah saya. “Nan kini ko lai taraso ba-Gubernur awak”. Bukannya apa-apa, tapi pertanyaan ini otomatis
menimbulkan pertanyaan iseng saja di hati saya, “lho memang selama ini ndak ada
Gubernur ?”. Ternyata celetukan salah satu ASN di kantor Gubernur ini terucap
ketika adanya semacam acara sosialisasi dan arahan teknis mengenai dana desa
dari Gubernur Sumatera Barat kepada seluruh kepala desa dan wali nagari di
Sumatera Barat. Cerita yang saya dengar, Bapak Gubernur ini turun dari meja narasumber,
sambil memegang mic dan menjelaskan teknis mengenai penggunaan dana desa kepada
seluruh kepala desa dan wali nagari yang hadir.
Tindakan
dan bahasa tubuh serta penjelasan dari Bapak Pj Gubernur ini ternyata membuat
beberapa ASN yang hadir dan bertindak sebagai panitia pada saat acara itu
terkesima. Pemahaman yang mendetail dan jelas dari Pj Gubernur ini sebenarnya
tergolong wajar, bagaimana tidak, jabatan karir beliau yang sebagai Direktur
Jenderal Keuangan Daerah tentu jelas memahami berbagai seluk pemerintahan
apalagi terkait keuangan. Namun lebih dari pada itu, ternyata Pj Gubernur ini
memang berkantor di Kantor Gubernur dan tentu setiap saat bisa bertemu dengan
ASN-ASN yang mendukung kinerjanya.
Kehadiran
pimpinan di tengah-tengah pasukan memang tidak menjamin memenangkan
pertempuran, namun kehadiran pimpinan jelas memberikan sebuah dukungan moril
kepada pasukan yang tengah bekerja.
Jadi...
selamat untuk Bapak Reydonnyzar Moenek, walaupun Bapak “hanya” Penjabat Gubernur,
tapi setidaknya bagi sebagian besar ASN yang saat ini bekerja di bawah Bapak
sudah mengatakan bahwa Bapak lah sang Gubernur tanpa embel-embel “Pj” di
depannya. Walaupun hanya sebentar, tapi sudah ada sejumput cerita dan kenangan
baik yang Bapak tinggalkan di Sumatera Barat.
Oh
ya, karena kebetulan beliau ini adalah senior saya, Salam Hormat Senior...!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar