Rabu, 02 Desember 2015

PAPA MINTA CERMIN (Versi Lokal dari Papa Minta Saham)



Sahabat-sahabat pembaca yang budiman, tulisan kali ini tidak ada sangkut pautnya dengan Pilgub Sumbar yang tengah hangat sekarang (tadinya), tapi kalau kemudian dalam alurnya menjadi ada kaitan ya tidak apa juga.
Melalui tulisan ini saya ingin berbicara mengenai kepemimpinan, pemimpin, komandan, panglima atau apa saja namanya. Terserah pembaca saja. Apa yang menjadikan seseorang pemimpin ? Apa yang membuat pemimpin selangkah bahkan mungkin dua langkah di depan orang-orang yang mereka pimpin ? Pertama, mereka adalah orang yang punya visi jauh ke depan, dan kedua mereka adalah orang yang mencoba.
Tidak semua dari kita memiliki karakter sebagai pemimpin, malah faktanya sebagian besar dari orang-orang adalah follower, persis seperti di twitter atau instagram saja. Seorang pemimpin yang baik akan lebih banyak “diserang” karena kegagalannya dibandingkan karena kebohongannya. Mungkin anda berpikir bisa menjatuhkan seorang pemimpin jika mengungkapkan kegagalan-kegagalannya, namun sebaiknya anda punya tim yang baik untuk menyiapkan segala alasan dan pembenaran jika pertanyaan anda berbalik membuat anda tersudut.
Saya rasa hampir semua dari kita tahu Menara Pisa. Yupp, menara miring di negeri asal mafia, Italia. Anda tahu apa yang menjadikannya legendaris ? Kegagalan ! Kenapa ? Kemiringannya disebabkan karena kegagalan konstruksi yang kemudian merubah posisi dan struktur menara menjadi miring. Namun ketahuilah, hampir semua orang di dunia datang dan membayar untuk melihat Menara Pisa yang miring ini. Yakin dan percayalah bahwa jika menara ini lurus sebagaimana mestinya, orang yang akan datang melihat menara ini tidaklah sebanyak yang sekarang. Arsiteknya juga sudah menyatakan bahwa Menara Pisa adalah sebuah kegagalan konstruksi. Tapi ternyata kegagalanlah yang membesarkan namanya.
Saya tidak mengatakan bahwa semua kegagalan akan menjadi suatu hal yang fenomenal, namun kegagalan baru akan ada ketika anda mencoba. Dan sesuai dengan tugas kita sebagai manusia, kita hanya bisa berusaha dan mencoba, soal hasil akhir, Allah SWT punya segala keputusan dan kejutan dibalik apa yang diputuskanNya itu. Sebagai manusia dan pemimpin, anda tidak akan pernah gagal jika anda tidak pernah mencoba, jika anda menganggap kondisi tidak pernah gagal itu menjadikan anda sebagai pemimpin yang berhasil, ketahuilah dibalik semua “keberhasilan” anda itu, ternyata anda hanyalah seseorang yang tidak pernah mencoba apapun. Dan anda mengklaim diri anda pemimpin yang berhasil ? Oh ya ? Dalam hal apa ? Berhasil dalam tidak mencoba apapun ?
Contoh sederhana lainnya. Sama seperti menara Pisa, mungkin hampir semua dari kita juga mengetahui kue brownies. Kisah fenomenal tentang kue ini sudah ada dalam bentuk novel (novel pertama yang saya beli) dan juga sudah difilmkan. Aktornya Bucek Depp ! Kebetulan saya suka novel dan filmnya, hehehe...
Kue brownies adalah contoh fenomena lain dari sebuah kegagalan. Apakah anda berpikir kue brownies yang sangat cokhy (sangat cokelat maksudnya), sedikit pahit dan keras itu adalah sebuah keberhasilan ? Tidak. Malah kue brownies sejatinya adalah sebuah proyek gagal. Sebuah kue yang menjadi bantat karena gagal mengembang dengan baik. Tapi adakah orang yang pada hari ini mengatakan kue brownies adalah sebuah produk gagal ? No my friend... No... Malah semakin lama semakin banyak toko kue yang memproduksi kue ini, ada Kartika Sari, Alamanda dan lain-lain (yang lainnya saya tidak tahu, mungkin Ibu-Ibu lebih tahu).
Artinya apa, dalam setiap percobaan akan selalu ada peluang untuk gagal, namun dibalik kegagalan terkadang ada sebuah pencapaian yang tidak pernah anda bayangkan ketika anda berhasil sekalipun. Anda hanya akan menemukan hal-hal yang luar biasa ketika anda mencoba.
Jika anda tidak mencoba apa-apa, dan kemudian anda menunjuk kegagalan orang lain di sana-sini, sebaiknya staf ataupun keluarga anda membelikan anda sebuah cermin yang cukup besar untuk melihat tubuh anda sepenuhnya. Bercerminlah dengan baik, tersenyum dan kemudian sampaikanlah pada cermin itu “lihatlah si bodoh ini yang selalu berhasil tanpa melakukan apa-apa”, karena bisa jadi anda satu-satunya orang di dunia yang seperti itu. Lalu Bill Gates, Zuckerberg, Sultan Bolkiah dan mungkin jutaan orang lain di dunia ini akan antri untuk bertemu dan memohon untuk menjadi murid anda.
Terakhir, jangan lupa beli cerminnya ! The big one ! Hehehe...
Semoga menghibur, wassalam...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar