Long time no see...!!!
Bukannya karena Pesta Demokrasi 9 Desember sudah usai makanya blog ini menjadi
vakum beberapa hari, tapi memang penulisnya ada suatu urusan yang tidak bisa
ditinggalkan atau diwakilkan. Mulai hari ini, mari bercerita kembali !!!
Langkahmu cepat seperti terburu,
berlomba dengan waktu,
apa yang kau cari belumkah kau dapati,
di angkuh gedung-gedung tinggi,
riuh pesta pora sehabat sejati,
yang hampir selalu saja ada,
isyaratkan... enyahlah pribumi,
lari kota Jakarta lupa kaki yang luka
mengejek langkah kura-kura
Lirik
lagu Iwan Fals di atas menggambarkan betapa dinamisnya ibukota yang satu ini.
Berbeda jauh dengan pengalaman perjalanan-perjalanan saya ke kota ini
sebelumnya, perjalanan terakhir membuat saya banyak tersenyum dan menitikan air
mata. Pelajaran yang saya dapat adalah, bahwa hidup bisa membawa anda kemana
saja. Hidup bisa membawa anda mengalami hal-hal yang mungkin menurut anda sudah
tertinggal.
Berbeda
dengan perjalanan sebelumnya, yang dihiasi dengan taksi demi taksi atau
kendaraan rental yang bisa digunakan layaknya kendaraan pribadi lengkap dengan
driver yang hafal seluk-beluk kota Jakarta. Perjalanan kali ini dihiasi dengan
ojek demi ojek atau jalan kaki.
Tidak
seperti sebelumnya yang antara lantai marmer ke lantai marmer lainnya, maka
kali ini dari lantai ubin ke ubin lainnya. Tidak dari lift ke lift, tapi dari
tangga ke tangga lainnya. Tangga yang sudah rusak parah. Tidak ada cermin yang
bersih dan mengkilap, yang ada hanya pintu triplek ke triplek lainnya. Hahaha...
Ini menyenangkan. Membuat anda bisa memaknai hidup lebih dalam.
Jakarta,
kota ini tidak pernah bosan membuat saya ternganga ! Deretan gedung-gedung
tinggi dengan lampu yang membutakan mata dan tentu saja dompet. Saya hanya
kerap berpikir, siapa yang akan menikmati semua kemewahan dan kemegahan itu ? Apakah
rakyat Jakarta ini ? Atau hanya sebagian kecil ekspatriat atau pengusaha
berdarah asing ? Namun jika itu semua dibangun hanya untuk segelintir kelompok
masyarakat, bukankah gedung-gedung itu terlalu banyak ? Hampir di setiap sudut
kota Jakarta, ratusan crane tidak
berhenti meletakan balok demi balok menciptakan sebuah maha karya arsitektur
yang menusuk langit.
Saya
mencoba mengamati kehidupan kota ini melalui beberapa teman yang saya kenal. Hari-hari
mereka ternyata hanya antara motor ke motor, macet ke macet, dan warteg ke
warteg. Kenapa mereka tidak ikut menikmati kemegahan-kemegahan yang tersedia
hampir di setiap sudut kota ini ? Ya... kalaupun tidak mampu membeli sebuah
kemeja yang terpajang gagah di SOGO, bolehlah hanya untuk sekedar membeli es
krim saja sekaligus mendinginkan badan di ruangan mallnya yang full AC.
Rute
yang saya tempuh kali ini jauh berbeda dengan yang biasa saya tempuh dulu. Kali
ini saya kerap melewati jalan perumahan yang besarnya hanya seukuran gang di
kota-kota lain. Namun jangan salah paham dulu, dari gang yang kecil ini nanti
anda bisa menemukan perumahan cluster
lengkap dengan security yang
bertugas, pagar tinggi yang membatasi wilayah komplek, dan berdampingan dengan
rumah petak ukuran 4x4, berlantaikan tanah, dan didiami oleh tiga kepala
keluarga. Plus, tanpa security sama
sekali. Kondisi ini tepat bersebelahan.
Di
sisi lain jalanan yang juga saya tempuh, megahnya apartemen puluhan lantai,
dengan rumah-rumah bedeng yang tersusun dari triplek, kardus dan seng persis di
hadapannya. Tingginya bedeng mungkin hanya setinggi main entrance apartemen megah ini. Fantastica ! Saya geleng-geleng kepala...
Dengan
kondisi yang ada ini pun tidak mengurangi minat orang banyak untuk mengadu
nasib ke Jakarta. Apakah Jakarta New York nya Indonesia ? The City of Dream ?
Bagi sebagian orang mungkin saja. Namun bagi saya pribadi, saya kehabisan
kata-kata.
Jakarta
tidak hanya sebatas Jalan Merdeka, Menteng, Sudirman, Kuningan atau Casablanca.
Di tengah-tengah deretan kemewahan yang megah, masih ada pemukiman di Ciliwung.
Di tengah Rubicon atau Mercedez Benz yang lalu lalang, masih banyak motor-motor
yang usianya baru dua tahun namun sudah terlihat lusuh. Di luar jalan tol yang
bebas hambatan, masih ada jalan-jalan yang terlihat seperti parkiran terpanjang
di dunia, memberikan latihan fisik yang cukup bagi kaki dan tangan yang menahan
kopling untuk lolos menjadi atlet olimpiade.
Jakarta,
semoga kita bertemu lagi dalam keadaan yang lebih baik. “Lari kota Jakarta lupa
kaki yang luka, mengejek langkah kura-kura, ingin sesuatu tak ingat bebanmu,
la...la...la...”
setuju kaka, sedikit ijin koreksi lirik lagu kaka, *enyahlah pribadi...
BalasHapus^^
●══════════════════════════════════●
BalasHapusSitus Kartu Online Poker & Domino Terbesar Di-Asia
●══════════════════════════════════●
Hanya Dengan Minimal Deposit 20.000 , sudah
Berkesempatan Untuk Menjadi Jutawan Bersama Kami
VIP DOMINO !! Daftar Dan Gabung Sekarang Juga
KELEBIHAN VIP DOMINO
✅ Min Deposit / Withdraw IDR 20.000.-
✅ Bonus Referal 15%
✅ Bonus Turn Over 0.3% Setiap Hari
✅ Bonus JACKPOT
✅ PROSES DEPOSIT & WITHDRAW TERCEPAT
✅ Customer Service Online 24 Jam Non - Stop
Contact Kami :
✅Wa : +62 852-5967-8372
✅TELEGRAM : +62 812-9851-7606
✅LINE : INDOVIP88
✅INSTAGRAM : INDOVIP88
✅Link Alternatif: Indovip303. com & Sakongvip. com
●═══════════════════════════ ═══════════●
Link Daftar DI VIP DOMINO
Bagi Penggemer Poker dan Domino Online
INDOVIP303,COM | VIPDOMINO88,NET
●══════════════════════════════════════●
Top