Sabtu, 04 Juni 2016

Untukmu Bayi Perempuan Kecilku




Padang, Juni 4th 2016
Yth.
Bayi Perempuan Kecilku

Apa kabar ? Apa saja yang kau lakukan di dalam perut Ibumu ? Penantian yang panjang bukan ? Sama sepertimu, bagiku itu pun seperti sebuah penantian yang panjang. Aku tahu kau belum akan membaca surat ini dalam waktu beberapa tahun ke depan. Aku anggap saja untuk 5 tahun ke depan, kecuali jika kau sudah bisa membaca di umur 4 tahun.
Aku sudah mulai menuliskan surat ini, tapi jujur saja, aku tidak tahu apa yang harus kusampaikan padamu. Aku senang dengan kelahiranmu perempuan mungil, membuatku menghargai kehidupan dan keberuntunganku di dalamnya. Beberapa hari menungguimu di rumah sakit itu membuatku menemukan beberapa hal yang membuatku berpikir begitu panjang. Apakah kau tahu bahwa ada temanmu yang lahir beberapa hari sebelum mu terusir dari rumah sakit hanya karena kartu kesehatannya ternyata tidak cukup untuk menjamin pengobatan untuknya ? Apa kau tahu juga ada temanmu yang lahir beberapa bulan sebelum mu harus keluar kembali setelah orang tuanya menerima perlakuan yang tidak sepantasnya dari beberapa oknum petugas medis ?
Kau tidak menerima perlakuan seperti itu bayi kecil. Aku akan berusaha sangat keras agar kau tidak menerima perlakuan seperti itu. Namun hal itu perlu kusampaikan kepadamu agar kau tahu, bahwa sangat banyak orang yang tidak seberuntung yang mereka inginkan. Kau tidak perlu tahu bagaimana aku berusaha agar kau tidak menerima perlakuan yang seperti itu, yang jelas aku akan bekerja layaknya kuda beban untuk menjauhkan perlakuan yang menyedihkan hati itu darimu. Aku rasa itulah tugasku sebagai Ayahmu. Namun jika ternyata kelak kau harus menerima perlakuan yang seperti diterima oleh teman-temanmu itu, kuatkan hatimu, berdoa dan berusahalah lebih keras.
 Banyak hal yang terjadi untuk pertama kali dalam hidupku dalam proses kelahiranmu. Berusaha menemukan obat yang ternyata ada di pasar gelap Thailand, mencari darah yang hanya dimiliki oleh 2% penduduk di negara berisikan 250 juta jiwa ini. Membahasnya saja sudah membuatku lelah... Tapi yang terpenting saat ini kau sudah terlahir di dunia ini. Hal itu sudah membuatku senang dan cemas disaat yang bersamaan.
Abangmu Umar sudah menantikanmu sejak lama. Ia tidak sabar untuk menunggu adiknya lahir ke dunia dan bertanya setiap saat kapan perut Bundanya akan dipotong. Aku masih menertawakan hal itu hingga kini. Ketahuilah, ia sangat menyayangimu. Walaupun ia belum sepenuhnya paham arti dari kata sayang itu. Oleh karena itu siapkan dirimu atas beberapa hal yang mungkin akan membuatmu terkejut ketika kau tertidur. Bisa saja kau mendengar bunyi bantingan pintu, bantingan mobil truknya atau teriakannya.
Beberapa hari ini melelahkan untukku. Tumbuhlah dengan sehat dan tumbuhlah menjadi anak yang berbudi pekerti baik. Jangan mengambil diriku sebagai contoh atau panutannmu, aku masih sibuk dengan permohonan pengampunan dosaku. Ayah rasa Ibumu masih contoh yang lebih baik.
Masih banyak yang ingin Ayah ceritakan, tapi Ayah masih memiliki pekerjaan yang harus Ayah lakukan. Ayah akan melihatmu malam ini, tapi mungkin pada saat itu kau sudah tertidur. Terakhir, selamat datang di dunia ini Nak. Banyaklah bersyukur. Kita bercengkrama lagi lain waktu. 

Tumbuhlah dengan sehat, semoga Allah SWT selalu melindungimu.


Peluk erat, untukmu dan Abangmu Umar


Ayah

Minggu, 20 Maret 2016

Untukmu Umar



March 20th, 2016
Yth. Anakku Umar

Seharusnya surat ini Ayah tuliskan tepat di ulang tahunmu. Tapi Ayah baru sempat menuliskan ini sekarang.
Umar, kau sudah jauh lebih besar dibanding saat kau berenang di kolam plastik itu untuk pertama kali. Kau sudah besar, sudah berbicara dengan lancar, bahkan kita sudah bisa berdebat sekarang.
Umar, di usia mu saat ini, kau sama sekali belum mengerti akan arti kehidupan dan arti sebuah syukur. Ayah bukanlah sosok yang paling tepat untuk mengajarimu dua hal itu. Ayah tidak cukup baik. Tapi tiba waktunya nanti, Ayah akan mengajakmu berkeliling, atau melihat beberapa video, hanya untuk menunjukan bahwa bagi sebagian besar orang, hidup terkadang tidaklah seadil yang mereka harapkan.
Umar, Ayah dibesarkan dengan sangat berkecukupan. Kau pun dilahirkan dengan banyak kenyamanan. Tidak semua orang mendapatkan kehidupan seperti itu. Kau perlu melihat anak-anak seusiamu yang harus berurusan dengan mesin-mesin dan kabel-kabel yang sama sekali tidak mereka mengerti. Kau harus melihat anak-anak itu yang hidupnya untuk satu hari ke depan adalah sebuah mukjizat yang sedikit demi sedikit dia kumpulkan. Akh... Kau masih terlalu kecil untuk mengerti. Tapi suatu saat mengertilah. Tumbuhlah menjadi pribadi yang peka terhadap kesedihan orang lain.
Umar, ada sisi-sisi kehidupan yang begitu gelap dan menyedihkan. Ayah sama sekali tidak berharap kau akan mengalami sisi itu, tapi ketahuilah bahwa itu ada. Ayah harap kau akan menjadi orang yang mampu  berbuat banyak untuk mereka yang tidak dinaungi keberuntungan sepertimu. Ayah telah melihat begitu banyak ketidakberuntungan dan kesedihan, seringkali Ayah hanya bisa berdoa untuk mereka. Karena terkadang memang tidak banyak yang bisa dilakukan.
Umar, Ayah adalah orang yang sangat beruntung. Mungkin terlalu beruntung. Terkadang Ayah lupa, bahwa dalam setiap hal positif yang kita miliki terdapat kewajiban yang harus kita laksanakan. Ayah bukan sosok yang terlalu baik untuk kau jadikan panutan. Tapi setidaknya Ayah akan berusaha untuk menjadi contoh yang baik untukmu.
Umar, beranjak besar nanti, yakinilah ada sebuah harga yang harus kita tebus untuk setiap kesalahan dalam hidup. Kau pun tidak akan lepas dari hukum alam itu, oleh karena itu berusahalah untuk tidak membuat masalah terlalu banyak. Ayah tidak tahu harus memintamu menjadi apa, tapi yang terpenting jadilah Umar yang baik.
Ayah akan pulang larut malam, semoga besok kita sempat untuk bermain bola.  Lain kali kita akan bercerita tentang kehidupan lagi. Selamat bertambah besar Umar. 


Peluk erat,

Ayah

Jumat, 29 Januari 2016

Bersenandunglah untuk Sejenak :)



Jika ada profesi yang sangat saya kagumi dan saya inginkan, salah satunya adalah musisi. Menakjubkan bagaimana mereka bisa membuat rangkaian nada-nada indah yang kemudian masih dinyanyikan atau dinikmati banyak orang puluhan tahun setelah mereka bahkan tidak lagi eksis di dunia ini.
Beethoven, entah saya mengeja namanya dengan benar atau tidak. Musisi dan komposer yang satu ini bahkan telah meninggal sebelum saya dilahirkan. Namun setahu saya karyanya masih dimainkan banyak orang di Eropa sana. Mulai dari sebuah gedung orkestra mewah yang mengharuskan anda menggunakan setelan jas untuk memasukinya, sampai dengan seniman jalanan, mereka memainkan nada-nada yang dia ciptakan.
Saya bukan orang yang terlalu sering tersenyum, Ayah saya pun mengatakan demikian dan meminta saya untuk kebiasaan buruk saya itu sedikit. Namun ketika saya mendengarkan nada-nada ode to joy karya Beethoven, ah... saya akan tersenyum sepanjang musik itu, tanpa ada alasan yang pasti. Namun yang saya yakini, komposer yang satu ini fantastica ! Jenius !
Saya bukan pemusik yang andal, walaupun juga bukan penyanyi yang terlalu buruk. Selalu mengagumkan bagi saya saat orang-orang menyanyikan sebuah lagu dengan begitu baik. Saya bukan kritikus musik yang menilai musik dari aransemennya, tingkat kesulitan memainkannya dan bla bla bla. Saya hanya pendengar biasa yang mendengarkan dengan sederhana pula, begitu nada itu bersenandung indah di telinga, maka itu adalah musik yang bagus, tidak peduli bahwa dengan kunci sederhana gitar bolong pun lagu itu bisa dimainkan.
Apa anda pernah mendengarkan lagu let it be dimainkan di pesta pernikahan di Sumatera Barat ? Hanya dengan keyboard, bukan piano. Penyanyinya pun menurut saya tidak lebih dewasa dari seorang anak SMA, but she sing god damned good !!! Tidak di Kota Padang, Bukittinggi !!!. Anak itu pun mungkin belum lahir ketika lagu itu hadir pertama kali. Memang saya tidak sedang menyaksikan Jhon Lenon atau Paul, tapi dia menyanyikannya cukup baik. Tidak berlebihan rasanya saya memberikan standing ovation untuknya. Karena memang layak.
Tulisan ini saya dedikasikan kepada seluruh musisi yang ada. Yang telah melahirkan karya-karya yang melegenda, yang dapat dinikmati semua orang. Saat ini terasa wajar bagi saya jika sebuah lagu bisa terjual ratusan juta. Karena memang, butuh sebuah nilai seni yang tidak biasa-biasa saja untuk dapat menghasilkan sebuah lagu dan musik yang akan disenandungkan orang puluhan tahun kemudian.
Mungkin inilah salah satu alasan Vienna begitu indah dan damai, karena musisi-musisi jenius mereka menghadirkan simfoni-simfoni yang membuat tersenyum dan damai. Berbeda dengan politisi-politisi yang lebih sering membuat gaduh yang hingar-bingarnya masih lantang terdengar walaupun konser rock telah usai.
Long time no see... Enjoy... And see you again...

Minggu, 03 Januari 2016

January 3rd, 2016




January 3rd, 2016

Yth.
Wanita Tercinta Ira Nastalia

Akui saja dari sekian banyak para parlente yang melamarmu, kau memilihku karena aku berbeda dari mereka. Oleh karena itu aku sangat nyaman bersamamu. Mungkin kau pernah berandai-andai, akan bagaimana jadinya jika kau tidak hidup bersamaku, dan lebih memilih salah satu dari sekian lelaki yang menggunakan setelan itu. Jawabanku, tentu kau tidak akan mendengar cerita akan indahnya hutan rimba. Kau tidak akan mengalami sebuah petualangan luar biasa yang mungkin berada jauh dari bayanganmu.
Kuakui sepucuk surat ini datang terlalu terlambat, dan kupastikan bahwa ini surat pertamaku untukmu yang juga kubagi dengan orang-orang di luar sana. Beberapa tahun bersamaku membuatmu lelah. Aku tahu pasti itu. Tapi bertahanlah sedikit lagi, kita akan baik-baik saja. Aku pun juga terkadang lelah dan terkapar, tapi ayolah, kita tidak tahu berapa lama waktu yang kita miliki, menyia-nyiakannya untuk bersedih dan menangis bukanlah pilihan yang cerdas.
Aku tahu, sepertinya mudah saja bagiku untuk mengatakan semua hal ini kepadamu, tapi di atas segalanya, aku juga tahu bahwa tidak mudah untuk mencintaiku. Tapi tentu kau juga tahu bahwa mencintaiku bukanlah pilihan yang terlalu buruk. Ya, aku punya banyak nostalgia, yang entah mengapa terkadang datang untuk sekedar menyapa. Aku bisa saja memberikan ribuan rayuan terhadapmu karena aku cukup hebat dalam hal itu, tapi kau tahu bahwa itu akan membuatku terlihat aneh di matamu, bukankah kau memilihku karena aku tidak pernah merayumu ?
Kuakui sekali lagi bahwa memang tidak mudah untuk mencintai dan hidup bersamaku, tapi seiring waktu yang berjalan, kau sendiri menyadari bahwa aku telah menjadi lebih baik setiap detiknya. Aku tidak akan berubah menjadi seorang Romeo dalam waktu semalam, lagipula aku tidak berminat. Aku lebih memilih menjadi seorang Guevarra, dan bukankah karena itu kau memperhatikanku ?
Umar sangat menyayangimu. Luar biasa bagaimana kau telah menjadi seorang Ibu yang sangat hebat terhadapnya. Bocah itu berkata akan “menghajarku” jika aku berbuat jahat kepadamu. Aku bahkan lupa  bahwa umurnya belum genap tiga tahun, dan dia berpikir untuk menghajarku ? Aku tersenyum, dan kau memang Ibu yang hebat.
Baiklah Sayang, cukup dulu untuk kali ini. jaga kesehatanmu. Tidak mudah untuk menjaga bocah pemarah itu, oleh karena itu bersabarlah dan gunakan waktu istirahatmu dengan baik. Peluk dan cium mesra untukmu dan Umar.



Beserta peluk yang seerat-eratnya,

Tommy TRD