Selasa, 08 Desember 2015

SELAMAT MEMILIH SUMATERA BARAT !!!



Pertama, selamat memilih Sumatera Barat ! Semoga masyarakat Sumatera Barat memang memilih. Di luar banyaknya permasalahan penyelenggaraan Pemilihan Gubernur (Pilgub) kali ini, maka ini adalah pembelajaran kita dalam berdemokrasi. Tidak sampainya surat undangan memilih/kartu pemillih, minimnya sosialisasi, masih banyaknya praktek fitnah dan penipuan massal dalam Pilgub, penggunaan fasilitas pemerintahan dalam kampanye terselubung. Ya, itulah “pelajaran” kita dalam berdemokrasi. Tapi dari “pembelajaran” kita berdemokrasi seperti yang disampaikan di atas, yang kita dapatkan adalah semakin sulitnya mengalahkan incumbent.
Secara historis, Sumatera Barat adalah sebuah propinsi yang relatif aman dan adem ayem. Relatif aman dari tindakan ekstrim, juga relatif aman dari lambatnya pembangunan. Sumatera Barat persis seperti Yogyakarta yang sangat kuat tradisi keratonnya, sangat tenang. Oleh karena itu mengalahkan incumbent di Sumatera Barat bukanlah pekerjaan mudah. Masyarakat Sumatera Barat umumnya adalah masyarakat yang pemaaf, terutama bagi orang-orang yang pandai bersandiwara.
Irwan Prayitno-Nasrul Abit (IP-NA) berhadapan dengan Muslim Kasim-Fauzi Bahar (MK-Fauzi). Masing-masing pasangan calon punya keunggulan masing-masing. IP-NA didukung oleh mayoritas birokrasi dan media, MK-Fauzi didukung oleh sejarah. Baik Muslim Kasim maupun Fauzi Bahar adalah dua kepala daerah yang berhasil memindahkan pusat pemerintahan di kabupaten dan kota yang mereka pimpin. Pemenangnya akan menjadi Gubernur Sumatera Barat untuk lima tahun ke depan.
Bagi saya pribadi, pemerintahan IP yang menjalankan peran sebagai pemain tunggal di rumah bagonjong, cenderung stagnan dan lebih disibukan oleh urusan-urusan yang bukan menjadi urusan wajib pemerintahan. Trabas, menjadi drumer, bukanlah hal yang urgent untuk dilakukan oleh seorang Gubernur menurut saya, namun penting bagi seorang Gubernur untuk menyediakan arena trabas, dan mencetak drummer-drummer handal jika memang dua hal itu menjadi kegemarannya.
Pencitraan yang terlalu berlebihan baik melalui baliho, ataupun melalui media juga over rated menurut saya. Sehingga banyak pekerjaan rumah pemerintah propinsi Sumatera Barat yang seharusnya menjadi prioritas tertutupi oleh hal yang dibuat-buat.
Sumatera Barat memenangkan banyak penghargaan, itu hal yang positif, tapi penghargaan yang berujung kepada aksi nyata bagi masyarakat Sumatera Barat sesungguhnya layak ikut ditanyakan. Pemerintahan yang didasarkan kepada tipu daya adalah pemerintahan paling buruk yang pernah ada. Dan seharusnya tidak pernah ada. Namun inilah buah simalakama dari sebuah pemilihan langsung. Masih layakah pemilihan semamcam ini dilaksanakan ? Demi demokrasi ? Demi Demokrasi biarlah sebuah propinsi dan negara yang memiliki banyak potensi menjadi bodoh ? Menjadi tersia-siakan ?
Lima tahun bukanlah waktu yang sebentar, dan selama itulah kita akan semakin jauh tertinggal. Gaya partai politik pemenang Pilkada yang seperti rampok dan mengkapling APBD jauh di luar batas kewajaran telah menjadikan pembangunan yang dicita-citakan hanya sebatas cita-cita. Akademisi yang menggadaikan idealisme berpikir dan keilmuannya hanya demi sebuah negosiasi lembaga survey ? Media yang tidak jelas lagi mana fakta, fitnah dan penipuan ? Kepada siapa lagi propinsi dan negeri ini akan dititipkan ? Siapa lagi yang akan mengingatkan propinsi dan negeri ini akan kondisi kita yang sebenarnya ?
Mungkinkah Sumatera Barat berganti kepemimpinan ? Mungkin saja. Tapi yang jelas tidak mudah. Seperti yang sudah disampaikan pada paragraf awal, “pembelajaran” kita dalam berdemokrasi ini besar peluangnya memaksa kita untuk kembali tunduk pada pemerintahan yang sama, dan bukan tidak mungkin pada kegagalan yang sama.
Semoga Tuhan bersama masyarakat Sumatera Barat dalam pemilihan ini. Semoga Allah SWT menitipkan Sumatera Barat kepada pemimpin yang memiliki niat untuk menjadi pemimpin masyarakat luas. Pemimpin yang berniat mencerdaskan masyarakat, bukan pemimpin yang menggunakan ilmu-ilmu tingkat tingginya untuk menjaga masyarakat agar tetap bodoh, dan mencitrakan dirinya bagaikan malaikat bersayap. Semoga Allah SWT membukakan semua kebenarannya, walau ribuan portal menyuarakan hal yang berbeda. Semoga yang terbaik untuk masyarakat Sumatera Barat ke depan. Semoga.
Sekali lagi, selamat memilih Sumatera Barat !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar